Jelajah Daerah
Beranda Kaltara Walikota, MUI Kota Tarakan, dan MUI Pusat Serukan Empati untuk Palestina di Hadapan Ribuan Peserta Tabligh Akbar

Walikota, MUI Kota Tarakan, dan MUI Pusat Serukan Empati untuk Palestina di Hadapan Ribuan Peserta Tabligh Akbar

Tarakan, 20 Juli 2025 – Lebih dari seribu jamaah memadati Masjid Baitul Izzah Islamic Centre Tarakan dalam kegiatan Tabligh Akbar bertema “Cinta Keluarga Indonesia, Merajut Empati untuk Palestina”, Sabtu (20/7). Acara ini menjadi momentum sinergi antara pemerintah, tokoh ulama lokal, dan tokoh nasional dalam membangun kepedulian umat terhadap Palestina melalui penguatan peran keluarga.

Tabligh Akbar ini diselenggarakan oleh DPD Wahdah Islamiyah Tarakan dan menghadirkan tiga tokoh penting: Walikota Tarakan dr. H. Khairul, M.Kes., Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan KH. Zainuddin Dalila, serta Ustadz Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA., selaku Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah sekaligus pengurus MUI Pusat, sebagai penceramah utama.

Dalam sambutannya, Walikota Tarakan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya peran keluarga sebagai fondasi utama dalam membentuk karakter bangsa dan mengingatkan masyarakat untuk memperkuat ketahanan keluarga serta nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. “Keluarga adalah madrasah pertama dan utama,” ujar dr. Khairul.

Ia juga menyampaikan pentingnya empati terhadap Palestina sebagai wujud nyata solidaritas dan kemanusiaan. Dukungan moral, doa, dan bantuan nyata dari masyarakat diharapkan dapat menjadi amal jariyah.

“Tabligh Akbar ini menjadi momentum mempererat ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah, serta mendorong sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun Tarakan yang religius dan bermartabat,” tutupnya.

Dalam ceramahnya, Ustadz Zaitun Rasmin menekankan bahwa keluarga adalah titik awal munculnya empati dan kepedulian. “Jika seorang anak dibiasakan diselami perasaannya sejak kecil, ia akan tumbuh menjadi pribadi yang peka dan peduli terhadap penderitaan orang lain,” terangnya.

Beliau juga mengingatkan bahwa cinta pada sesama tidak akan tumbuh dari keluarga yang kering kasih sayang. Oleh karena itu, keluarga harus difungsikan sebagai tempat berteduh yang menghadirkan ketenangan (ma’wah), tempat lahirnya empati, dan sebagai pusat penyemaian nilai-nilai perjuangan. “Kita tidak mungkin peduli terhadap Palestina jika keluarga kita sendiri kehilangan rasa cinta dan kepedulian,” ujarnya.

Kegiatan ini ditutup dengan penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina. Dana yang terkumpul disalurkan melalui Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ), lembaga amil zakat nasional yang secara resmi menyalurkan bantuan langsung ke Palestina. (rls) 

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan