Jelajah Daerah
Beranda Kaltara Pelabuhan Sungai Nyamuk Gerbang Ekonomi di Perbatasan 

Pelabuhan Sungai Nyamuk Gerbang Ekonomi di Perbatasan 

Suasana Coffee Morning yang digelar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Sungai Nyamuk di Sebatik Kabupaten Nunukan bersama stekholder terkait. (Foto: Ist)

WILAYAH  perbatasan Sebatik memiliki potensi perekonomian yang menjanjikan. Lokasi strategis dan didukung akses formal yang dapat terus maju dan berkembang. Diketahui, perkembangan dan kemajuan ekonomi tidak terlepas dari konektivitas transportasi yang efektif dan efisien.

Pelabuhan Sungai Nyamuk merupakan satu-satunya pelabuhan umum yang terletak dibagian utara Pulau Sebatik dan menjadi representasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan hadir sebagai pintu gerbang ekonomi di perbatasan.

Dengan terus meningkatkan aktivitas pelabuhan mendorong (Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Sungai Nyamuk untuk terus meningkatkan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat. “Tidak hanya itu berbagai fasilitas pendukung dan spot foto disuguhkan melalui konsep- konsep yang kreatif yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai pengguna ketika berkunjung,” ungkap Kepala KUPP Kelas III Sungai Nyamuk, Syaharuddin melalui siaran persnya, Selasa (10/12).

Menoreh sejarah Pelabuhan Sungai Nyamuk telah ada sejak dulu dan dikenal masyarakat luas hingga ke mancanegara, hal ini dapat dibuktikan dengan seringnya berlabuh kapal asing yang berfungsi sebagai pelabuhan transhipment.

Sebagai satu-satunya pelabuhan umum yang berada di Pulau Sebatik yang terletak dibagian paling utara Kaltara, Pelabuhan Sungai Nyamuk sekaligus menjadi beranda pelabuhan Indonesia di perbatasan yang telah memainkan peran pentingnya dalam membangun ekonomi di Pulau Sebatik yaitu sebagai konektivitas atar pulau di Indonesia dan antar negara seperti Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Thailand dan Singapore.

“Seiring peningkatan kunjungan kapal setiap tahunnya yang berdampak pada aktivitas bongkar muat barang mendorong pelabuhan harus terus ditingkatkan fasilitas layanannya agar dampak tersebut dapat terus dirasakan masyarakat sebagai pengguna.”

Syaharuddin menuturkan guna mendorong laju tumbuh ekonomi kantor unit penyelenggara pelabuhan terus melakukan berbagai inovasi dengan mengajak kalangan pengusaha dengan membentuk perusahaan pada sektor maritim yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.

“Alhamdullah telah terbetuk satu Jasa Pengurusan Transpotasi atau JPT yang fungsinya mengurus kendaraan yang melakukan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal dipelabuhan serta pengiriman atau penerimaan barang ke berbagai pelabuhan tujuan. Ini yang pertama kalinya di pulau sebatik terbentuknya JPT dan mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan baik dari para sopir truk, pengusaha barang campuran, tenaga kerja bongkar muat dan awak kapal,” terang Syaharuddin.

Prospek ke depan jika kegiatan terus meningkat kami akan mendorong untuk ada penambahan JPT .Terbentuknya JPT berdampak pada kecepatan kegiatan bongkar muat karena ketersediaan transportasi angkut. Dampak positif lainnya jumlah kunjungan kapal yang secara perlahan terus bertambah sehingga secara otomatis juga berpengaruh pada peningkatan pendapatan PNBP.

Secara logistik, para kalangan maritim juga diajak untuk dapat mendirikan TERSUS/TUKS untuk menampung usaha pokoknya sehingga kegiatan ini juga selain membuka lapangan pekerjaan juga adanya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang masuk ke kas negara. Pendirian TERSUS/TUKS dapat mempermudah distribusi barang karena dapat langsung dibongkar ke tempat usahanya dan berharap agar harga logistik menjadi lebih murah.

Syaharuddin menambahkan, demi mewujudkan kemajuan ekonomi di Pulau Sebatik serta kekompakan stekholder, KUPP Kelas III Sungai Nyamuk mengajak para kalangan pengusaha, tokoh masyarakat dan stakeholder baik pemerintah kabupaten Nunukan, unsur TNI/POLRI untuk berdiskusi bersama melalui forum “Coffee Morning” dengan tema MENDORONG KEMAJUAN EKONOMI PULAU SEBATIK MELALUI PELABUHAN SUNGAI NYAMUK SEBAGAI PINTU GERBANG EKONOMI DI PERBATASAN.

“Efek dari kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan pemikiran positif untuk membangun ekonomi Pulau Sebatik melalui sektor maritim seperti industri atau pabrik, galangan kapal dan mendorong dibukanya lebih luas destinasi wisata yang estetik sehingga akan memiliki nilai jual,” pungkasnya. (JD)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan