SB Iqzza 01 Terbalik di Perairan Bulungan, 3 Korban Belum Ditemukan
Bulungan – Belum lama pasca kecelakaan speedboat CB Cinta Putri 3 di perairan Tinabasan Kabupaten Nunukan akhir Januari kemarin, kini terjadi kecelakaan speedboat SB. Iqzza Express 01 memuat 30 orang penumpang terbalik di perairan Kabupaten Bulungan, tak jauh dari Desa Salimbatu, Senin, 10 Februari 2025 sekira pukul 13.30 WITA.
Dikonfirmasi awak media, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulungan, Rafidin melalui anggota BPBD Bulungan, Heru, kejadiannya di dekat Pulau Tias Kecamatan Tanjung Palas Tengah.
“Info speedboat terbalik di sungai Temangga dari Pulau Tias menuju Tanjung selor penumpang ada 30 orang dari acara pengantin,” ungkap Heru.
Kepala Basarnas Tarakan, Syahril menjelaskan kejadian ini terjadi sekira pukul 13.30 WITA. Diduga, speedboat tersebut berangkat dari Pulau Tias menuju Tanjung Selor.
“Kantor SAR Tarakan menerima informasi sekira pukul 13.40 WITA, melaporkan bahwa kecelakaan terjadi sekira pukul 13.30 WITA,” jelasnya ke dalam rilis singkat.
Berdasarkan laporan yang ia terima, speedboat tersebut terbalik lantaran dihantam gelombang. Saat ini, Basarnas Tarakan tengah menuju Last Know Position (LKP) di Sungai Temangga untuk melakukan pencarian terhadap 30 korban.
Hingga Senin petang, pencarian korban belum ditemukan. 3 korban meninggal dunia telah dievakuasi menuju Tanjung Selor. Sementara 4 korban yang hilang masih dalam pencarian.
Terpisah, Kapolresta Bulungan Kombes Pol Rofikoh Yunianto melalui Kasi Humas Polresta Bulungan, IPTU Magdalena Lawai menjelaskan pada pukul 19.30 wita, tanggal 10 Februari 2025 tim gabungan dari kepolisian, BPBD, TNI, Basarnas dan masyarakat berhasil menemukan satu korban yang meninggal dunia di lokasi kejadian. “Kami informasikan di temukan seorang perempuan atas nama Andi Herawati,” ucap Magdalena.
Pencarian Tiga Korban Diperluas
Masuki hari ketiga, tim gabungan kembali melakukan pencarian terhadap 3 korban laka speedboat ke lokasi kejadian. Tim gabungan yang jumlahnya mencapai ratusan orang ini berpencar ke berbagai arah melakukan penyisiran.
“Pencarian kita perluas hingga 8 Nautical Miles (sekitar 15 kilometer) dari lokasi kejadian awal,” ucap Kepala Operasi Basarnas Tarakan, Dede Hariana, Rabu (12/2).
Pencarian korban laka speedboat SB Iqzza Express 01 ada 3 orang di antaranya bernama M Dafit usia 7 tahun jenis laki-laki, lalu Alfa Rezky Azka usia 6 tahun jenis kelamin laki-laki serta orang dewasa bernama Andi Badinah usia 50 tahun jenis kelamin perempuan.
“Biasanya memasuki hari ketiga sudah mulai timbul, maka kami akan memaksimalkan pencarian,” ujarnya.
Dede menambahkan jika tidak ada hambatan, ia berharap proses pencairan tersebut dapat membuahkan hasil. “Cuaca sangat cerah dan sangat mendukung proses pencarian,” tuturnya.
Korban meninggal dunia yang ditemukan:
- Andi Tinja (perempuan) berusia 80 tahun asal alamat Kampung Lempake Kecamatan Biatan, Berau.
- Meme (perempuan), usia 35 tahun, alamat Kecamatan Sumurut Berau.
- Petanminnong (perempuan), usia 63 tahun, alamat Merancang Hulu, Kecamatan Gunung Tabur Berau.
- Andi Herawati (perempuan)
Korban belum ditemukan:
- Azka (laki-laki)
- Dafid (laki-laki) 5 tahun
- Andi Badi (perempuan)
Gubernur Minta Pengawasan Diperketat
Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang mendorong pemerintah kabupaten dan kota serta instansi terkait untuk ikut mengawasi aktivitas pelabuhan resmi ataupun yang tidak resmi.
“Kalau pelabuhan yang resmi tentu safety-nya lebih terjamin dan lebih terawasi sehingga tidak ada speedboat yang beraktivitas melebihi muatan. Yang jadi masalah saat ini ialah aktivitas di pelabuhan tidak resmi atau pelabuhan swadaya masyarakat yang biasanya kurang terawasi dan minim safety,” jelasnya (11/2).
Semua pihak yang punya wewenang dengan pelayaran diharapkan ikut mengawasi aktivitas di pelabuhan, mengingat kondisi geografis wilayah Kaltara yang didominasi oleh perairan laut dan sungai. Sehingga mendukung banyaknya aktivitas Pelabuhan, khususnya pelabuhan swadaya masyarakat yang biasanya belum resmi.
“Harus diawasi baik dari pemerintah daerahnya, OPD dinas perhubungan di daerah, Babinsa serta Kamtibmas. Karena pelabuhan swadaya ini yang rentan terjadinya over muatan yang mengakibatkan persentase kecelakaannya lebih tinggi,” jelasnya.
Zainal meminta kesadaran para motoris dan penumpang itu sendiri untuk tidak memaksakan diri berangkat di speedboat yang sudah over muatan.
“Rata-rata laka speedboat yang terjadi diakibatkan over kapasitas yang berlebihan sehingga kesadaran diri yang tinggi juga menjadi faktor utama disini,” ucapnya. (**)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now