Jelajah Daerah
Beranda Kaltim Ini Penyebab Super Air Jet IU 639 Gagal Take Off di Bandara Juwata Tarakan, Sekarang Kondisi Landasan Sudah Normal

Ini Penyebab Super Air Jet IU 639 Gagal Take Off di Bandara Juwata Tarakan, Sekarang Kondisi Landasan Sudah Normal

Sumber foto: istimewa

Tarakan – Teka-teki penyebab peristiwa pesawat Super Air Jet IU 639 delay hingga berjam-jam beberapa hari lalu di landasan pacu atau runway Bandar udara (Bandara) Juwata Tarakan terjawab. Pejabat di Bandara Juwata Tarakan akhirnya buka suara terkait hal tersebut.

Kepala Bidang Teknik dan Operasi Bandara Juwata Tarakan, Fahruddin Rahmat membenarkan adanya kerusakan aspal di landasan pacu menjadi penyebab pesawat Super Air Jet IU 639 dengan rute Tarakan-Balikpapan gagal take off pada Senin petang (2/6).

Lanjut Rahmat, penundaan penerbangan dikarenakan terdapat permukaan run way yang terkelupas serta adanya Foreign Object Damage (FOD) di sekitar area yang terkelupas.

Setelah kejadian, tim operasional Bandara Juwata Tarakan melakukan penanganan awal serta berkoordinasi dengan pihak otoritas terkait sesuai dengan standar operating procedure.

Setelah melakukan perbaikan, crew pilot menyatakan siap untuk kembali melakukan take off pukul 20.40 WITA.

“Dalam kegiatan operasional penerbangan karena di dalam kegiatan operasional penerbangan kami selalu upayakan tetap selalu menjaga keselamatan keamanan maupun kenyamanan bagi pengguna jasa namun demikian hal-hal seperti itu memang sangat mungkin terjadi karena dinamika pergerakan atau operasional di lapangan,” ungkapnya, Kamis (5/6).

Sesuai dengan standar prosedur, pihak Bandara langsung melakukan perbaikan sehingga landasan pacu dinyatakan normal kembali. Hingga kini, penyebab kerusakan memang masih dilakukan analisa karena kondisi seperti ini di dalam operasional sangat mungkin terjadi.

Menurutnya, banyak potensi-potensi yang dimungkinkan terjadi dalam operasional. Pihaknya juga selalu melakukan pemeliharaan tidak hanya runway namun semua area di sisi di area Bandara Juwata Tarakan.

“Kita lakukan rutin (pemeliharaan) berkala, termasuk ketika secara identifikasi dirasa untuk perlu dilakukan perbaikan atau perawatan lebih lanjut kita lakukan seperti over lay untuk peningkatan perbaikan permukaan maupun untuk peningkatan daya dukung juga perlu dilakukan seperti itu overlay,” ujarnya.

“Jika memang dirasa ini sudah secara daya dukung juga kita hitung sudah mulai ada penurunan kita upayakan untuk diusulkan untuk pelapisan secara menyeluruh untuk peningkatan daya dukung pesawat,” lanjutnya.

Kerusakan runway berjarak sekitar 70 meter dari ujung landasan pacu 24 dan dari tepi kurang lebih 20 meter. Panjang total keseluruhan runway yakni 2.250 meter dan 2.050 meter digunakan Super Air Jet untuk take off saat kejadian.

Pada saat take off kembali, pihak Bandara meminta pihak kepolisian untuk menjaga area ujung runway yang merupakan jalan raya untuk mengantisipasi adanya kondisi berbahaya dari jet blast pesawat karena saat itu pilot menyalakan mesin dengan kekuatan penuh mengingat pesawat tidak lepas landas seperti biasanya.

“Sesuai dengan SOP kami dan kami sudah berkoordinasi dengan berbagai otoritas yang berkaitan dengan penutupan jalan untuk sementara waktu kami lakukan karena posisi pesawat. Posisinya kemarin kan memang posisi engine off kemudian di-towing atau didorong, ditarik gitu sampai di lokasi titik,” tutupnya. (jd)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan