BPBD Bulungan Akui Debit Air Sudah Turun Dibandingkan Hari Minggu
Bulungan – Air Sungai Kayan meluap dari hulunya sehingga menyebabkan daratan bantaran sungai ini terendam. Masyarakat bahkan khawatir kejadian banjir terbesar pada tahun 2015 silam kembali terulang.
Ya, banjir di tahun 2015 itu berhasil melumpuhkan rumah masyarakat di sepanjang Sungai Kayan, bahkan menimbulkan trauma jikalau banjir kali ini seperti yang dahulu.
Intensitas hujan tinggi di daerah hulu Sungai Kayan menyebabkan air sungai terpanjang di Kalimantan Utara ini meluap hingga ke daratan.
Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan pada Senin, (19/5/2025) pagi, debit air turun menjadi 7,5 meter di wilayah Kecamatan Peso dari yang sebelumnya pada Ahad (18/5/2025) mencapai 8,2 meter.
Kepala BPBD Bulungan, Rafidin, mengatakan tak dapat memprediksi kondisi air sungai ini akan turun karena tergantung pada keadaan di hulu sungai. Apabila intensitas hujan tinggi di hulu sungai maka akan ada peningkatan debit air dan akan berdampak di sepanjang bantaran sungai.
“Tapi kalau di daerah hulu turun maka air banjir kiriman juga akan turun. Kami dapat info di daerah Long Akan (wilayah hulu sungai) sekitar jam 10 malam disana masih ada hujan tapi tadi pagi sepertinya sudah aman artinya di daerah hulu ini air makin turun dan banjir yang ada saat ini di Tanjung Selor adalah banjir kiriman dari hulu sungai,” jelas Rafidin sebagaimana dikutip media ini.
BPBD Bulungan mengimbau agar masyarakat di bantaran Sungai Kayan menghindari air banjir agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
Rafidin mengakui fasilitas umum seperti Puskesmas dan sekolah saat ini belum bisa digunakan seperti biasanya. “Kemarin ada warga yang mengungsi ke rumah keluarga di dataran agak tinggi sebanyak 77 kepala keluarga,” jelasnya mengabarkan situasi di wilayah Tanjung Selor.
Untuk wilayah Tanjung Selor yang saat ini menjadi perhatian adalah daerah Tanjung Rumbia, dan Kampung Arab karena dekat dengan sungai, dan BPBD juga sudah menentukan titik evakuasi yakni di gedung perpustakaan dan gedung wanita yang dapat menampung masyarakat.
“Gedung itu juga dulunya pernah dipakai pada saat banjir 2015. Kami juga selalu beracuan dengan BMKG untuk mengetahui kondisi cuaca yang ada di wilayah Kaltara termasuk Bulungan,” tukasnya.
Ia berharap banjir segera surut dan masyarakat bisa beraktivitas dengan normal. (jd)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now