Ini Pemenang Pilkada di Kaltara, KPU Akui Partisipasi Hanya 68 Persen, Pemilih Disebut Bosan
PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) telah usai dilaksanakan pada Rabu, 27 November 2024 lalu. Jika direview, di daerah Provinsi Kalimantan Utara, empat kabupatennya mulai Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung (KTT) melaksanakan Pilkada. Satu daerah yakni Kota Tarakan dan tingkat provinsi Kalimantan Utara juga menggelar Pilkada.
Nah, di Kabupaten Bulungan sebanyak dua pasangan calon yang bertarung, di Kabupaten Nunukan tiga pasang calon, di Kabupaten Malinau hanya satu pasang calon, di KTT dua pasangan calon, di Kota Tarakan satu pasang calon dan di provinsi Kalimantan Utara terdapat tiga pasangan calon.
Berdasarkan penelusuran tim redaksi jelajahdaerah.com, di pemilihan gubernur Kaltara dimenangkan oleh pasangan nomor urut 2 Zainal Arifin Paliwang-Ingkong Ala (ZIAP) dengan total suara 194.021 suara, disusul paslon numur urut 3 Yansen-Suratno (YESS) dengan perolehan suara 97.244 suara dan paslon numur urut 1 Sulaiman-Adri Patton (Sulthon) 40.228 suara. Dengan demikian, Zainal-Ingkong menjadi pemenang di Pilgub Kaltara. Hasil ini sekaligus membuat Zainal, sang petahana kembali memimpin Kaltara dalam 5 tahun ke depan.
Bergeser ke Pemilihan Wali Kota Tarakan dan Wakil Wali Kota Tarakan, pasangan KHARISMA atau dr. Khairul dan Ibnu Saud berhasil mengalahkan kolom kosong dengan perolehan suara 59.204 suara, sementara kolom kosong sebanyak 42.787 suara.
Ketua KPU Tarakan, Dedi Hardianto menyebut, proses perhitungan suara tingkat kota telah selesai, selanjutnya KPU Tarakan masih menunggu jika ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Semisal tidak ada gugatan atau pun permohonan atau pengajuan maka akan dilaksanakan penetapan (wali kota terpilih),” ungkapnya beberapa aktu lalu.
Pemilihan bupati dan wakilnya di Kabupaten Nunukan tak kalah serunya, pasangan IRAMA (Irwan Sabri-Hermanus) dengan total suara 43.832 suara, disusul pasangan GASS (Andi Akbar-Serfianus 40.106 suara dan terakhir pasangan BAHAGIA (Basri-Hanafiah) 23.361 suara.
“Berdasarkan data rekapitulasi, pasangan IRAMA unggul dengan selisih 3.726 suara dari pasangan GAAS dan selisih 20.000 suara dibanding pasangan BAHAGIA. Perolehan rekapitulasi ini dari 107.299 surat sah, sementara surat suara tidak sah sebanyak 2.464 suara sehingga total suara sah dan tidak sah sebanyak 109.763 suara dari total 153.210 Daftar Pemilih Tetap (DPT),” ungkap Ketua KPU Nunukan, Rico Ardiansyah.
Pilkada Kabupaten Bulungan, pasangan Syarwani-Kilat unggul dari pasangan Datu Iman Suramenggala-Chieto Karno. Syarwani-Kilat mengumpulkan suara sebanyak 50.293 dan Datu Iman Suramenggala-Chieto Karno 23.597 suara.
Pilgub di Kabupaten Malinau sama dengan Kota Tarakan, hanya satu pasang calon bupati yakni petahana Wempi-Jakaria melawan kolom kosong. Alhasil, paslon Wempi-Jakaria unggul dengan perolehan 39.382 suara dan kolom kosong 2.724 suara.
Pilgub Kabupaten Tana Tidung, paslon BAIS (Ibrahim Ali-Sabri) unggul atas pasangan SAH (Said Agil-Hendrik) dengan capaian suara 8.986 dan SAH 8.547 suara sehingga terjadi selisih suara 439 suara.
Ketua KPU Kaltara, Hariyadi Hamid, menyampaikan pelaksanaan rekapitulasi berjalan lancar dan aman. “Proses rekapitulasi Alhamdulillah berjalan lancar hingga selesai,” ucap Hariyadi, Ahad (08/12).
Menurutnya, penetapan calon terpilih masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu. “Kami akan menunggu hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Jika tidak ada ajuan yang diajukan untuk mempertahankan hasil yang ada, kami akan melakukan penetapan calon terpilih,” jelasnya.
Partisipasi Pemilih Hanya 68 Persen, KPU Sebut Pemilih Bosan
Diakui Hariyadi, Pilkada 2024 di Kalimantan Utara mengalami penurunan angka partisipasi pemilih yang cukup signifikan dibandingkan dengan Pemilu 2024 yang berlangsung pada 14 Februari lalu. Angka partisipasi pemilih Pilkada 2024 hanya 68 persen, sedangkan pada Pemilu 2024, angka partisipasi pemilih di Kaltara tercatat mencapai 81 persen. Angka ini bahkan lebih rendah dibandingkan dengan Pilkada 2020, yang mencatatkan partisipasi pemilih sebesar 74 persen.
Ketua KPU Kaltara, Hariyadi Hamid, menyatakan penurunan ini cukup signifikan, dan diperkirakan mencapai puluhan ribu pemilih yang tidak berpartisipasi dalam Pilkada 2024. Faktor yang memengaruhi penurunan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 disebutkan Hariyado seperti rasa jenuh atau bosan yang dirasakan oleh masyarakat, terutama karena Pilkada 2024 dilaksanakan hanya beberapa bulan setelah Pemilu 2024.
“Pelaksanaan dua pemilu yang berdekatan ini menimbulkan kelelahan di kalangan pemilih,” katanya, Selasa (10/12).
Partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 jauh lebih tinggi karena adanya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Kehadiran berbagai tim pemenangan, relawan, dan partisipan dalam Pemilu menyebabkan gerakan sosial di masyarakat menjadi lebih masif, yang tentunya berperan besar dalam meningkatkan partisipasi pemilih.
Meskipun terjadi penurunan, KPU Kaltara tetap berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses Pilkada 2024. KPU Kaltara akan mengkaji kreativitas dan efektivitas program kerja penyelenggara, serta melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami apakah program yang telah dijalankan cukup berdampak dalam meningkatkan partisipasi pemilih.
“Evaluasi ini penting untuk mengetahui apakah langkah-langkah yang telah diambil selama ini dapat membawa perubahan yang signifikan dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada mendatang,” pungkasnya. (JD)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now