Kenakan Batik Khas KTT, Pasangan BAIS Tampil Dominan Debat Pertama
JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tana Tidung (KTT) menyelenggarakan Debat Publik perdana Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tana Tidung (KTT) periode 2024 – 2029 yang berlangsung di Grand Studio Metro TV Jakarta. Jumat, 25 Oktober 2024
Pada debat kandidat yang digelar KPU tersebut mengangkat Tema Mewujudkan Kemakmuran Kabupaten Tana Tidung melalui tata kelola Pemerintahan yang baik, dengan 8 sub tema diantaranya pengarusutamaan gender dalam pembangunan, Digitalisasi Pelayanan publik, penegakan Hukum, Pendidikan, tata Kelola Desa, Perlindungan Masyarakat Adat, Infrastruktur dan peningkatan harmonisasi sosial.
Dengan menhadirkan pertanyaan-pertanyaan dari 7 Panelis yaitu Dra. Mudiyati Rahmatunnisa, M.A. Ph.D., Mumaddadah, SH.,MH., Varinia Pura Damaiyanti, S.Sos., M.Si., CIQnR, CIIQA., Erasmus Cahyadi, Ahmad Muthohar, M.Si., Dr. syarifa Rafiqa, M.Pd., Dr. rer. Pol. Mada Sukmajati, S.Ip., M.Pp.
Pada debat perdana tersebut Paslon nomor urut 2 yaitu Ibrahim Ali dan Sabri (BAIS) terlihat sangat percaya diri dalam menyampaikan visi dan misinya, terlebih saat paslon Bais menyampaikan keberhasilan capaian kinerja, prestasi dan gagasan program kerja pada periode berikutnya.
Yang dimana paslon Bais menjelaskan sebelumnya pada tahun 2021 di KTT terdapat 1 Desa Mandiri dan 1 Desa tertinggal, setelah kepemimpinannya yaitu periode 2021-2024 terdapat 11 Desa Mandiri dan tidak ada lagi desa tertinggal di KTT.
Pada bidang pendidikan paslon Bais menjelaskan sebelumnya tidak ada program yang memberikan pakaian gratis dan perlengkapan sekolah gratis kepada siswa, sedangkan pada kepemimpinannya Paslon Bais menjelaskan pada program KTT Pintar, Pemerintah menyediakan pakaian dan perlengkapan sekolah gratis kepada siswa, serta untuk Beasiswa yang pada tahun 2021 dianggarkan Rp. 405.000.000, pada kepemimpinannya dinaikkan hingga Rp. 6.200.000.000.
Serta untuk dibidang kesehatan Paslon Bais menyampaikan 98% masyarakat KTT telah tercover jaminan kesehatan BPJS, dan untuk pelayanan masyarakat pada program KTT Terang Paslon Bais menjelaskan bahwa sebelumnya masih banyak Desa yang belum teraliri listrik, sedangkan pada masa kepemimpinannya dari 32 Desa 30 Desa telah teraliri listrik.
Dan terkait Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang sebelumnya B sekarang menjadi BB dan hasil tersebut merupakan hasil SAKIP tertinggi se-Kalimantan Utara. Dia mengaku telah membangun pondasi kunci, yang telah dilakukan dalam periode pertama. Sehingga perlu untuk dilanjutkan di periode 5 tahun yang akan datang.
Terkait pertanyaan yang disampaikan panelis tentang pemberdayaan Desa untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan di KTT Paslon Bais menjelaskan pemberdayaan Desa merupakan fokusnya, karena itu merupakan visi 3 paslon Bais yaitu membangun infrastruktur dan kemandirian Desa, yang masuk pada program Desa Cerdas, Mandiri dan terintegrasi (Desa Cermat). Melalui program Desa Cermat dia menjelaskan akan mendorong Desa untuk lebih kreatif dalam membangun wilayahnya serta berkolaborasi dengan seluruh elemen Desa untuk bahu-membahu dalam mensukseskan program yang ada di Desa, Desa Cermat juga akan mendorong kolaboratif desa antara Kabupaten dan Desa agar meningkatkan pemerataan pembangunan serta menghindari tumpang-tindih program sehingga jauh lebih efektif, maka harus ada koordinasi dan kolaborasi antara Kabupaten dan Desa agar pembangunan merata mulai ditingkat Kabupaten hingga ke Desa.
Sementara itu terkait pertanyaan tentang strategi permasalahan jaringan telekomunikasi paslon Bais menyampaikan dari 5 Kecamatan dan 32 Desa yang ada di KTT, yang sebelumnya masih banyak Daerah yang tidak terjangkau jaringan internet atau Blank Spot, pada kepemimpinannya 32 Desa sudah terjangkau jaringan internet dan tidak ada lagi daerah yang blankspot, “Itu merupakan hasil koordinasi dan komunikasi kami dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta provider layanan internet untuk mendorong pembangunan BTS agar dapat mengatasi permasalahan Blankspot di KTT, dan sekarang Alhamdulillah tidak ada lagi daerah Blankspot di KTT, masyarakat sudah dapat menggunakan layanan internet, serta kami juga telah menyediakan layanan internet gratis di ruang terbuka hijau (RTH) yang ada di RTH Joesuf Abdullah agar dapat dimanfaatkan masyarakat KTT.” Ucap Ibrahim Ali
Lanjutnya “Kami terus membangun komunikasi dan kami terus memperjuangkan ketersediaan jaringan internet di KTT, karena permasalahan jaringan internet ini berhubungan dengan program kami yaitu KTT Digital, dengan adanya KTT Digital kita dapat mengimplementasikan dan menggunakan semua aplikasi, yang dimana kami mempunyai sebuah aplikasi yang mengakomodir semua program kami yaitu Aplikasi Jaga Taka” jelas Paslon BAIS
Serta langkah strategis untuk memperkuat kapasitas lembaga adat dan agama untuk menjaga harmoni sosial di KTT, Paslon Bais menjawab akan merangkul seluruh semua paguyuban dan organisasi adat kedaerahan yang ada di KTT untuk secara berkala bersilaturahmi untuk merawat kebhinekaan dan perbedaan agar terjadi hubungan yang baik antar berbagai pihak, sementara untuk untuk memperkuat kapasitas agama yang telah masuk dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) paslon Bais menyampaikan rutin bersosialisasi, berbicara akan pentingnya toleransi dan saling menghormati, agar terciptanya kerukunan dan keharmonian sosial yang baik di KTT.
Untuk mewujudkan komitmen kemakmuran di KTT kata paslon Bais dibutuhkan komiten yang keras, kerja keras, inovasi, dan kerjasama semua pihak, semua masyarakat harus dibekali pondasi yang kuat pada sisi sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan yang berkualitas serta kesehatan yang prima agar masyarakat memiliki daya saing pada dirinya, SDM yang kuat membutuhkan infrastruktur dan konektifitas untuk mempermudah akses pelayan publik.
“Visi Misi Ibrahim Ali dan Sabri didasarkan atas pemahaman kondisi di KTT secara meluas, karena itu dibutuhkan pemberdayaan ekonomi sosial budaya untuk memperkuatnya, kami telah melaksanakan program-program yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, termasuk peningkatan infrastruktur yang vital seperti jalan, jembatan, air bersih, jaringan listrik, jaringan internet dan fasilitas publik lainnya untuk meningkatkan eksabilitas dan konektifitas atar wilayah. Pendidikan juga menjadi prioritas utama, kami juga telah berinvestasi dalam peningkatan kualitas pendidikan dengan memberikan perlengkapan sekolah gratis, memperbaiki fasilitas pendidikan, serta pelatihan dan beasiswa kepada guru, agar anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang berkualitas”. jelasnya
Ada banyak hal yang harus terus dilanjutkan dan kerjakan bersama-sama, zonasi kebijakan, sinergitas dengan desa, peran swasta dan kesadaran semua masyarakat untuk punya rasa memiliki dan mau mengambil peran sesuai dengan bidang masing-masing dalam pembangunan daerah, setiap pembangunan harus dilanjutkan dan dituntaskan, kita juga harus jeli melihat dan mempersiapkan kebutuhan generasi yang akan datang dengan tetap menjunjung budaya dan kearifan lokal, semua itu akan lengkap bila terjalin kerukunan dan ketentraman hidup serta lingkungan yang aman.
“Kepemimpinan dibutuhkan visi dan keberlanjutan, bukan sekedar berbeda, tetapi dengan kerja nyata yang sudah teruji dan terbukti, Insyaallah jika Alllah meridhoi dan masyarakat memberikan mandat, kami siap untuk melanjutkan dan menuntaskan pembangunan di KTT agar lebih baik lagi dan menjadi terdepan di Provinsi Kaltara”. Tegas paslon Bais nomor urut 2. (adv)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now